Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Viral: Pria di China Ketahuan Selingkuh Gara-Gara Alat Kontrasepsi Rp36.000 Gagal Bayar, Begini Kronologinya

 Halo Sobat 24, Beberapa waktu lalu, dunia maya dihebohkan dengan sebuah kisah unik sekaligus miris yang terjadi di Provinsi Guangdong, China. Seorang pria ketahuan berselingkuh hanya gara-gara pembelian alat kontrasepsi seharga 15,8 yuan atau sekitar Rp36.000 yang gagal diproses di apotek. Kejadian ini sontak menjadi perbincangan hangat di media sosial, bukan hanya karena kisah perselingkuhannya, tetapi juga karena melibatkan isu privasi yang cukup sensitif.



Dalam artikel ini, Mimin 24 akan membahas secara lengkap kronologi kejadian, reaksi pihak-pihak terkait, hingga tanggapan para ahli hukum. Selain itu, kita juga akan melihat kelebihan dan kekurangan dari sudut pandang netizen dan pakar hukum terkait kasus ini. Yuk, simak ulasannya!


Awal Mula Kejadian

Menurut laporan Oddity Central yang kemudian dikutip Merdeka.com, kejadian ini bermula ketika seorang pria di Yangjiang, Provinsi Guangdong, membeli alat kontrasepsi di salah satu cabang Pinggang Dashenlin Pharmacy. Transaksi dilakukan melalui aplikasi ponsel dan seharusnya berjalan lancar. Namun, entah karena gangguan teknis atau kesalahan sistem, pembayaran sebesar 15,8 yuan (sekitar Rp36.000) tersebut ternyata gagal diproses.

Pria tersebut pun meninggalkan apotek tanpa menyadari bahwa transaksinya belum berhasil. Di sinilah awal mula masalah mulai timbul.


Peran Apotek yang Tak Disangka-Sangka

Beberapa waktu setelah si pria pergi, pihak apotek menyadari bahwa pembayaran belum masuk. Sesuai prosedur, staf apotek pun mencoba menghubungi nomor telepon yang terdaftar di akun pembeli untuk mengonfirmasi transaksi.

Yang tak disangka, nomor tersebut ternyata milik istri sah si pria, bukan dirinya. Saat pegawai apotek menjelaskan bahwa pembelian tersebut adalah untuk alat kontrasepsi, sontak sang istri langsung curiga dan meminta penjelasan lebih lanjut.

Hanya dari sebuah panggilan konfirmasi, rahasia besar yang disimpan sang suami akhirnya terungkap. Tak hanya perselingkuhan, bahkan identitas selingkuhan pun perlahan ikut terbongkar.


Reaksi Sang Suami

Mengetahui rumah tangganya di ujung tanduk, sang suami pun merasa kesal kepada pihak apotek. Ia menilai bahwa tindakan pegawai menghubungi nomor istrinya telah merusak privasi serta mengakibatkan kehancuran rumah tangganya.

Di media sosial Weibo, ia bahkan menuliskan keluhannya:

“Sekarang istri saya tahu segalanya, dan dua keluarga berada di ambang kehancuran. Saya ingin tahu, apakah apotek Anda menanggung tanggung jawab?”

Unggahan ini memicu perdebatan panas. Sebagian warganet menilai apotek hanya menjalankan prosedur standar, sementara sebagian lain merasa ada pelanggaran privasi yang terjadi.


Rencana Gugatan Hukum

Tak berhenti di situ, pria ini bahkan sempat mengumpulkan bukti berupa:

  • Struk belanja

  • Tangkapan layar percakapan antara istrinya dan pegawai apotek

  • Laporan polisi dari Kantor Polisi Pinggang tertanggal 12 Agustus 2025

Ia mengaku tengah mempersiapkan gugatan terhadap apotek dengan tuduhan pelanggaran privasi. Namun, para ahli hukum memiliki pandangan berbeda.


Pendapat Para Ahli Hukum

Menurut Fu Jian, Direktur Henan Zejin Law Firm, peluang sang pria untuk menang di pengadilan dinilai sangat kecil. Mengapa? Karena penyebab utama keretakan rumah tangga adalah perselingkuhannya sendiri, bukan tindakan apotek.

“Perselingkuhan pria itu adalah faktor utama yang menyebabkan kehancuran rumah tangganya, sehingga ia harus bertanggung jawab atas tindakannya,” jelas Fu Jian.

Ia juga menambahkan bahwa staf apotek tidak memiliki niat untuk membocorkan rahasia pribadi, melainkan hanya melakukan prosedur bisnis yang biasa dilakukan.


Kasus Serupa di Negara Lain

Menariknya, kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. Pada tahun 2018, di Amerika Serikat, seorang pria di Long Island menggugat apotek CVS karena resep obat disfungsi ereksi yang ia beli terbongkar kepada istrinya. Gugatan tersebut juga berujung pada perdebatan panjang tentang hak privasi dan tanggung jawab penyedia layanan.


Reaksi Warganet

Di media sosial, kasus ini memicu beragam komentar. Beberapa netizen menganggap peristiwa ini sebagai karma instan bagi sang suami. Ada pula yang menilai bahwa kasus ini bisa menjadi pelajaran penting bagi semua pihak tentang betapa pentingnya komunikasi dan kejujuran dalam rumah tangga.

Tak sedikit pula yang membela pihak apotek, menyebut bahwa mereka tidak mungkin menebak konteks di balik setiap transaksi yang gagal.


Analisis Mimin 24: Kelebihan & Kekurangan Kasus Ini

Sebagai Mimin 24, tentu Mimin punya pendapat pribadi tentang kelebihan dan kekurangan dari peristiwa ini:

Kelebihan:

  1. Transparansi dalam rumah tangga: Meskipun caranya tidak disengaja, kejadian ini memaksa pasangan untuk lebih jujur satu sama lain.

  2. Pelajaran tentang pentingnya data privasi: Publik menjadi lebih sadar bahwa data pribadi sangat sensitif dan perlu dilindungi.

  3. Diskusi publik tentang etika bisnis: Kasus ini membuka ruang diskusi tentang sejauh mana sebuah perusahaan boleh menghubungi pelanggan terkait masalah transaksi.

Kekurangan:

  1. Potensi pelanggaran privasi: Meski tidak disengaja, tindakan apotek menghubungi nomor istri tanpa konfirmasi bisa dianggap melanggar hak konsumen.

  2. Dampak sosial yang besar: Hanya karena satu panggilan, dua keluarga harus menghadapi potensi perpecahan.

  3. Kurangnya SOP khusus: Seharusnya ada panduan yang lebih jelas tentang penanganan data pribadi pelanggan, terutama untuk produk sensitif seperti alat kontrasepsi.


Sobat 24, kisah pria di China yang ketahuan selingkuh gara-gara alat kontrasepsi Rp36.000 ini memang terdengar lucu sekaligus tragis. Di satu sisi, ia menjadi pelajaran tentang pentingnya kejujuran dalam rumah tangga. Di sisi lain, kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan data pribadi di era digital.

Apa pun pandangan Sobat 24, semoga peristiwa ini bisa menjadi bahan renungan bahwa teknologi dan etika harus berjalan beriringan, terutama ketika menyangkut urusan rumah tangga dan privasi individu.


Kata Kunci (Tags):

  • kasus selingkuh China

  • alat kontrasepsi Rp36000

  • privasi data konsumen

  • perselingkuhan viral

  • hukum privasi China

  • viral Weibo

  • apotek Dashenlin


Sumber:

https://www.merdeka.com/dunia/apes-pria-di-china-ketahuan-selingkuh-gara-gara-alat-kontrasepsi-rp36000-gagal-bayar.html