Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Aman Menghangatkan Makanan Kembali Saat Sahur? Simak Penjelasannya!

 Menghangatkan sisa makanan untuk sahur adalah kebiasaan yang dilakukan oleh banyak keluarga, terutama ketika berbuka puasa sebelumnya meninggalkan banyak makanan. Praktik ini tentu membantu mencegah pemborosan, namun muncul pertanyaan mengenai keamanan menghangatkan makanan. Apakah ini berdampak buruk bagi kesehatan? Mimin 24 akan membahasnya secara tuntas agar Sobat 24 bisa menikmati makanan dengan lebih aman saat sahur.



Menghangatkan Makanan: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Menurut Kristina Joy Herlambang, dokter spesialis gizi klinik di RS EMC Tangerang, tidak semua jenis makanan aman untuk disimpan dan dipanaskan kembali. Beberapa jenis makanan memang lebih rentan terhadap perubahan kandungan gizi atau bahkan berisiko menimbulkan gangguan kesehatan. Misalnya, sayuran dan makanan yang mengandung vitamin sensitif terhadap panas, yang dapat berkurang kualitas gizinya setelah dipanaskan kembali. Sementara itu, makanan yang mengandung protein, seperti daging, tidak terlalu terpengaruh oleh proses pemanasan ulang.

Hati-Hati dengan Makanan Bersantan

Selain itu, ahli gizi Tan Shot Yen juga memberikan perhatian khusus pada makanan bersantan. Santan, yang biasanya digunakan dalam masakan seperti gulai atau opor, sebaiknya tidak dipanaskan berulang kali. Meskipun santan tidak mengandung kolesterol, pemanasan berulang bisa mengubah struktur lemak menjadi lemak jenuh yang kurang baik untuk kesehatan.

Menghindari Kontaminasi Bakteri

Selain masalah nutrisi, ada juga risiko kesehatan lain yang perlu diperhatikan saat menghangatkan makanan, yaitu kontaminasi bakteri. Menurut Joy, bakteri bisa berkembang biak pada makanan yang telah dipanaskan dan disimpan dalam waktu lama, terutama jika ada paparan terhadap air liur dari sendok yang digunakan. Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk selalu menggunakan sendok yang bersih setiap kali mengambil lauk pauk, baik saat berbuka puasa maupun sahur. Kontaminasi bakteri yang berasal dari air liur bisa menyebabkan keracunan makanan, yang tentu saja harus dihindari.

Kesimpulan:

Menghangatkan makanan untuk sahur memang bisa menjadi solusi praktis, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Makanan yang dipanaskan berulang kali dapat kehilangan sebagian nutrisi pentingnya, terutama jika mengandung sayuran atau santan. Selain itu, penting untuk memperhatikan kebersihan dan cara penyimpanan makanan agar tidak terjadi kontaminasi bakteri. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, Sobat 24 dapat menikmati makanan sahur yang tetap sehat dan aman.

Kelebihan:

  • Menghangatkan makanan membantu mengurangi pemborosan makanan.
  • Praktis dan menghemat waktu.
  • Bisa mempertahankan beberapa jenis gizi makanan, terutama protein.

Kekurangan:

  • Beberapa jenis makanan, terutama sayuran dan makanan bersantan, kehilangan kandungan gizinya setelah dipanaskan.
  • Risiko kontaminasi bakteri jika tidak menjaga kebersihan dengan baik.
  • Makanan yang terlalu sering dipanaskan bisa mengubah komposisi lemak menjadi lemak jenuh.

Tag:

  • Menghangatkan makanan sahur
  • Keamanan makanan dipanaskan kembali
  • Makanan bersantan dipanaskan ulang
  • Tips menyimpan makanan sahur
  • Bahaya kontaminasi bakteri pada makanan

Sumber: https://www.merdeka.com/sehat/amankah-makanan-dipanaskan-kembali-untuk-dikonsumsi-saat-sahur-331131-mvk.html?page=4